[FANFICTION] From Big Ben to Big Bang: Dami noona ??

January 28, 2013

FF ini terinspirasi dari Detective Conan vol 71. Beberapa bagian tentang kasusnya Holmes bakal kuambil dari komik itu, sisanya karangan pribadi. Dibikin series karena sepertinya bakal panjang. So enjoy ~


Cast :
Kwon Jiyong, Dong Yongbae, Choi Seunghyun, Kang Daesung,
Lee Seunghyun/Seungri, Kwon Dami, Stacey Gwen (OC)


Genre :
(maksa) Adventure, Friendship

***

“Woaaa Londoon ~~ !!”, teriak Daesung sesampainya mereka di Heathrow airport. “Ya! Daesung-ah ! Bisakah kau tidak berteriak di telingaku?”, Daesung yang dimarahi sang leader pun langsung meruncingkan mulutnya. “Mwo? Kau mau berlagak sok imut di depanku?”, Jiyong entah kenapa risih dengan tingkah Daesung. “Ya! Untuk apa aku sok imut di hadapan—“. “A—aku ke toilet dulu ya, mules nih”, Yongbae memotong kata-kata Daesung sambil memegang perut. Yongbae meringis kesakitan. Sepertinya vokalis satu ini benar-benar sedang bermasalah dengan perutnya. “Yauda hyung buruan sana ke toilet”, Seungri menanggapi ijin Yongbae. Jiyong dan Daesung entah kenapa jadi mogok bicara. Sambil menunggu Yongbae, Seunghyun dan Seungri asik mendengarkan lagu-lagu mereka.
“Jiyongchii”, Seorang perempuan berkacamata hitam dengan rambut panjang lurus tergerai, melambaikan tangannya pada keempat bocah yang masih saja beradu mulut. Merasa namanya dipanggil, Jiyong menoleh ke arah sumber suara. Dia menyipitkan matanya, bukan bule. Perempuan itu perlahan berjalan menuju Jiyong, menghindari kerumunan penjemput lainnya. “Da—Dami noona ??” Jiyong heran melihat perempuan berambut panjang itu. “Ya! Kenapa kau malah bengong begitu Jiyongchii!”. “Kau .. Benar-benar Dami noona ? Noona ku ?”. BUKK! Perempuan itu memukul lengan Jiyong dengan tas jinjing miliknya. “Ya! Kau pikir aku siapa ? Kau tidak mengenali suaraku haa?” Dia pun segera melepas kacamata hitamnya agar lebih mudah dikenali. “Kau benar-benar Dami noona! Woaa!” Jiyong yang baru menyadari kalau itu memang benar noona nya berteriak heboh. “Ya! Bisakah kau tidak berteriak di telingaku hyung?”, ujar Daesung dengan kata-kata yang sama persis seperti yang Jiyong katakan padanya. Seketika Jiyong melirik Daesung dengan jurus andalannya, deathglare. “O—Oke, lakukan sesukamu”. “Kau ..” Jiyong memfokuskan pandangannya ke arah Daesung. “Daaa… Dami noona, kanapa kau bisa ada disini? Bukankah kemarin kau masih menjaga butikmu di Seoul?”, tanya Seungri, berusaha mengalihkan suasana. “Aish, kau bicara apa Ri-ah ? Bukankah lusa kalian Alive Tour disini?” “Oh, jadi, noona kemari untuk … menonton Alive Tour in London?” Seunghyun yang sedari tadi diam mulai angkat bicara. “Yap, tentu saja. Lagi pula ada yang ingin kulakukan disini. Oya, mana Yongbae ? Dari tadi aku tidak melihatnya”. “Toilet, sakit perut”. “Sepertinya dia salah makan tadi”. Jiyong melirik Daesung sambil mengulurkan sebelah tangannya. Daesung yang menyadari hal tersebut segera menjabat tangan Jiyong, “Mianhae hyung”. Jiyong hanya tersenyum simpul.
“Oi oi, miaan menunggu laa— Dami noona ??” Yongbae yang baru menyelesaikan urusan ketoiletan, segera menghentikan larinya, kaget akan keberadaan Dami noona. “Sudahlah Yongbae, bakal lama kalau harus kujelaskan lagi kenapa aku ada disini”. “Oh oke” jawab Yongbae tersenyum sambil mengacungkan jempol kanannya. “Ah! Setelah ini kalian masih free kan? Atau sudah ada jadwal lain?”. “Free sampai besok malam. Wae? Kau mau traktir kemana?” Jiyong bertanya pada noona nya. “Bagaimana kalau sekarang kita ke resto Korea dekat Buckingham Palace ? Setelah itu kita mampir ke Big Ben. Gimana? Kalian belum makan siang kan?”. “Yah noona, kita jauh-jauh ke London kenapa traktirnya tetap di resto Koreaaa”, Yongbae mengeluh sambil menggoyang-goyangkan tangan dan kakinya. Yang benar saja noona, aku ingin wisata kuliner. “Aish, okelah. Kalian maunya makan dimana?”. Seungri yang sudah membuat daftar tempat yang ingin dikunjungi segera membuka notes di Galaxy nya, “Bagaimana kalau kita makan di The Cellarium Café and Terrace? Kudengar salad dan traditional British lunches disana sangat enak. Kau juga sedang ingin salad kan hyung?”, Seungri memberi usulan sekalian minta dukungan Seunghyun yang langsung disetujui dengan anggukan kepala Seunghyun. “Hmm, okelah. Lagipula resto itu Cuma berjarak sekitar 4menit dari Big Ben. Ji, Yongbe, Daesung setuju juga makan disana juga?”. Yang ditanya langsung menjawab serempak, “Neee”. Mereka pun segera menaiki Heathrow Express menuju The Cellarium Café and Terrace.
Setelah menikmati makanan yang dipesan, mereka tak lupa mengambil foto hanya untuk mengabadikan momen. Kemudian mereka segera menuju Big Ben. “Tak apa kan kita jalan kaki seperti ini? Toh sepertinya tak ada sasaeng VIP disini. Atau mungkin lebih tepatnya tak ada VIP di London?” Dami noona mencoba menggoda adik kesayangannya. “Hey noona, kalau tak ada VIP disini bagaimana bisa kami mengadakan Alive Tour haa”, jawab Jiyong agak kesal. Mereka berenam pun membicarakan berbagai hal hingga tanpa terasa sudah sampai di tempat tujuan. “Oh!” Seunghyun tiba-tiba menunjuk bangunan di seberangnya. Yang lain pun menoleh ke arah yang ditunjuk Seunghyun. “Woaa! Big Bang in front of Big Ben!”, Yongbae takjub dan langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengambil selca di depan Big Ben. Mereka segera menyeberang jalan untuk melihat The Clock Tower lebih dekat. “Jadi ini GMT 0”, Seunghyun bergumam, mengagumi Big Ben yang megah itu dengan caranya sendiri. “Eh, anu, noona ke toilet bentar ya. Kalian tunggu sini, jangan meninggalkanku. Arra?”. “Nee”.
Yongbae dan Seungri asik selca bersama, Daesung dan Seunghyun entah ribut membicarakan apa, sedangkan Jiyong hanya melihat lalu lalang di sekitar mereka. “A—are you Kwon Jiyong ?”, seorang lelaki tak dikenal tiba-tiba mencolek bahu Jiyong. “Ne, ah, yes. What’s up ?”. “Someone gimme this letter. She said that you can’t tell the Scotland Yard or your sister will be murdered, so just leave it to Holmes”. “Eh ? My sister?”. “Kwon Dami”. Jiyong tidak menganggap perkataan lelaki itu serius. Namun karena penasaran, dia segera membuka surat dari lelaki tersebut dan membacanya sekilas setelah lelaki pemberi surat menghilang. “Lelucon apaan ini”, ujar Jiyong sambil menunjukkan surat tersebut pada keempat temannya. “Yakin itu lelucon?”, tanya Daesung. “Menurutmu?”, “Aku bahkan tak tau artinya apa”, jawab Daesung dengan muka polosnya. “Coba kemarikan” ujar Yongbae seraya merebut surat itu dari Daesung. Seunghyun dan Seungri yang berdiri di samping Yongbae pun ikut membaca. “Aku tidak yakin ini lelucon”, Seungri tiba-tiba bersuara. “Ngomong-ngomong, ini sudah 30 menit. Tidakkah Dami noona terlalu lama ?”, Seunghyun entah darimana mendapat firasat buruk tentang Dami noona. Hafal bahwa firasat Seunghyun sering tepat, mereka segera memasuki The Clock Tower dan bertanya pada petugas keamanan disana. Ketika Jiyong menunjukkan foto Dami noona, petugas tersebut hanya berkata, “Oh, this lady already left this building with a woman in black”. “Jinjja? Really?”. “Yes, about 15minutes ago”. “But we didn’t see Dami noona come— “. “Ex—excuse me, are you Kwon Jiyong?”, seorang wanita bertopi lebar memotong pembicaraan mereka. “Yes, why?”. “I—I got this message. They told me to give it to you”. Seungri langsung meraih ponsel wanita itu dan membaca isi pesannya. “Sama seperti yang di kertas itu”, dia berkata gusar pada Jiyong. “H,how did you know Kwon Jiyong? Who are you?”, Jiyong yang cemas pada noona nya pun mulai berkata geram. “That, that mysterious person who call me. I, I know that name from her. S, she told me to give this message to Kwon Jiyong. That Jiyong is Korean, and would came here, and ask about a girl named Dami”. “Shit! What else?!”. “Th, that’s all. She said you should call Dami’s phone if you wanna know where she is. So,sorry”. Mereka berlima pun panik. Jiyong segera mengambil ponselnya dan menghubungi ponsel Dami. TUT. Ponsel tersambung, Jiyong segera mengaktifkan loudspeaker agar yang lain juga ikut mendengarkan. “Yeoboseyo! Dami noona? Odiga?? Noona ??”, terdengar suara tawa. Yeoja, tebak Jiyong. “Ya! Dami noo—“. “Kwon Jiyongie?”. “Who are you?? Where’s Dami?”. “Kekeke. She’s with me. You’ll find her by your own”. “How come? I don’t know where is she!”. “You’ve got that message, right? Solve it”. “That random sentences? But I—“. “You can’t tell that Scotland Yard or your sister will be murdered, so just leave it to Holmes. Don’t ever tell that Scotland Yard. You just need Holmes’s apprentice. Kekeke”. TREK. TUUT TUUT. Sambungan terputus seketika. Jiyong berusaha menghubungi Dami lagi, namun nihil. Ponsel Dami nonaktif. “Jadi, ini … penculikan?”, Daesung yang dari tadi berusaha mencerna pembicaraan Jiyong dan yeoja misterius itu. “Ya, Dami noona”, Yongbae berkata mantap. Jiyong mulai terisak, antara khawatir dengan Dami dan geram dengan si penculik.

A rolling bell rises me
I’m a long nosed wizard in a castle
My portion is a chilled boiled egg like a corp
I finish up with a whole pickle
Now I remember to ask a cake to celebrate in advance
I don’t need to hide anymore
Let’s finish everything with those two swords
Though you won’t find me in battlefield

***
Part 1 segini duluuu. Gimana ? Keliatan maksa ? Jelek ? Mboseni ? Maaf deh kalo ceritanya amburadul, english nya mak gludak, karakternya ngga sesuai karakter asli, banyak typo, dan lain sebagainya. Kalau mau kritik saran boleh kok boleh banget malah, biar bisa jadi pembelajaran buat karya kedepannya (duh bahasaku duh!). Part selanjutnya segera diupload kalo sudah selesai ngetik. Tunggu yaa :D

You Might Also Like

4 commments


Popular Posts