Ngga kerasa ya uda sebulan puasaan, besok uda hari raya aja. Liburan juga bentar lagi kelar, padahal masih ada beberapa target liburan yang belum kesampaian. huwaaaaaaah ~

Maaf ya teman-teman, kalo selama ini uda nabung banyak salah,

maaf karena jarang update blog,

maaf karena bikin kalian nunggu nunggu fanart baru yang ngga kunjung muncul (emang siapa yang nunggu??),

maaf karena uda hampir setaun ngga juga nyelesein fanfic bigbang,

maaf karena blog ini, yang tujuan awalnya dibuat khusus kehidupan fangirling, malah dijadiin tempat ngeluh,

maaaaaf banget,  jongmal mian(dong)haeee ~

Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi ya kita, amiin

  

Oh ini ada titipan salam dari EXOplanet….

Chen: Maafin yak selama ini sering banget ngetroll .. ehehehe n_n

Yeol: Yey takbiran takbiraaaaan !

Baek: *dug dug dug durudugdug dug dug* Allaaaahu akbar Allaaaahu akbar~

Kai: Ketupat ketupat jangan lupa !

Xiu: Ayaaammm :9

Luhan: Sebelum ke rumah tetangga jangan lupa sisiran duluuu

Tao: Hyung? Uda belom salam salamnya? Pegel nih :O

Sehun: Tolong maafin hyung hyung ku ya :)

Well, selamat lebaran semuanya !

Selamat bersilaturahmi sambil icip icip kue !

Jangan lupa pasang tampang paling manis biar dapet angpao yang banyak yaa ! Fighting ! Hahahahahah

Cast : EXO, Yoon Soohee

Genre : Fiction, Friendship

Inspired by EXO WOLF Drama Vers

Please listen to EXO XOXO album while reading this fanfic ^_^

Sudah seminggu sejak kejadian perkelahian dengan para gangster, namun suasana kelas masih tetap sama. Semua anak menatap Luhan risih, seakan-akan sosok yang mereka lihat itu monster. Masih terdengar samar kabar ‘pelemparan’ Kyungsoo yang dilakukan Luhan, meski keadaan Kyungsoo saat ini sudah baik-baik saja tanpa bekas luka sedikitpun. Luhan tidak lagi duduk sebangku dengan Soohee. Tentu saja, sejak kejadian itu, semua teman-teman terbaiknya selalu menjaga jarak. Tidak ada lagi main sepak bola bersama, tidak ada lagi kursus gratis wushu sambil bercanda, dan tidak ada lagi pengawalan terhadap Soohee. Luhan sendiri, duduk di bangku paling pojok, tanpa teman. Permintaan maaf sudah berulang kali dia ajukan pada teman-temannya. Tapi tak satu pun dari mereka memperhatikan Luhan. Tidak juga Kyungsoo, apalagi Kai. Luhan maklum. Apa yang dihadapinya sekarang terasa salah, namun benar. Seharusnya, dari awal dia sendiri. Seharusnya, dari awal dia tidak boleh membiarkan dirinya memiliki teman. Seharusnya, dari awal dia sadar kalau ini semua hanya bagian dari pelarian, tidak ada gunanya berkawan. Buruan tidak seharusnya sok menikmati hidup normal seperti yang dilakukannya selama ini. Ini semua salahmu sendiri, ucap Luhan.