Jatuh

December 10, 2014

Katamu, “jangan jatuh lagi yaa”
Kamu tau, jauh sebelum kamu bilang seperti itu,
aku sudah jatuh berulang kali

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Setiap kamu, dengan sengaja, menempelkan punggung helm mu
padaku setiap kali kita bersama
Aku tau itu bodoh dan kekanakan
Tapi mengetahui bahwa yang melakukannya adalah kamu,
dan kepadaku,
semuanya terasa normal

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Setiap kamu, sepertinya, dengan sengaja lagi, mengenakan jaket
secara asal dan membiarkannya berkibar
hanya untuk memberiku kesempatan menggenggammu
Ya, menggenggam jaketmu

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Setiap kamu mengetikkan, atau bahkan, mengucapkan secara lantang
beberapa kata juga frasa yang menggelikan
Aku yakin kamu tau, aku pun ingin mengutarakan hal yang sama
Hanya saja, aku belum terbiasa

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Setiap kamu mengulurkan sebungkus jajan
Kapan hari risol, tadi coki coki
Ah bukan, bukan karena aku mengharap pasokan jajanmu

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Setiap kamu mulai membicarakan orang-orang di sekitarmu
Karena, dalam kasusku, aku akan senantiasa bungkam
pada sosok yang aku enggan
Aku hanya akan panjang lebar pada wujud yang
keberadaannya sangat kuperhitungkan
Apakah dalam kasusmu juga demikian ?

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Setiap kamu menggelayuti tas ranselku, atau ujung lengan kemejaku
seperti bocah dalam promosi wafer rasa keju
Sederhana, namun mampu menghadirkan aman

Aku jatuh pada rasa akan kamu
Berulang kali, dan semoga, tiada henti


You Might Also Like

3 commments


Popular Posts